Kisah Nyata Kisah Para Polisi Jujur

Kisah Nyata Kisah Para Polisi Jujur . Azan membelah kesunyian subuh itu. Syahdu hingga ke relung jiwa. Membangunkan Muhammad Taufiq Hidayat dari dipan itu. Dia lalu bergegas mengambil air wudhu. Lalu menunaikan kewajiban. Sesudah itu menyelinap ke luar rumah. Bergegas tanpa berisik. Agar tak ada orang terganggu.


Kisah Nyata Kisah Para Polisi Jujur


Taufiq harus bergerak cepat. Pukul enam pagi  harus tiba di kantor. Dari jalan di muka rumah, dia mulai berlari. Perut keroncongan, juga angin dini hari yang menggilukan tulang tak dihirau. Taufik memang tak punya kendaraan. Angkutan umum pada dini hari itu juga belum bergerak. Berlari adalah satu-satunya pilihan.  



Baru seperempat perjalanan, keringat mengucur deras. Pada tubuh terutama dahi. Napas terengah-engah. Dia harus menurunkan kecepatan. Berlari pelan demi menghemat helaan napas. Meski dia tahu, waktu tak bisa menunggu. Satu jam lebih berlari, Taufiq sudah meninggalkan 7 kilometer. Jarak yang sungguh sangat meletihkan. 



Meski sudah sekuat tenaga berusaha, hari itu Taufiq kurang beruntung. Jam di kantor sudah pukul 6 lewat. Rekannya sudah pungkas menggelar apel pagi. "Siap salah komandan. Saya tidak punya kendaraan, jadi harus lari dari rumah saya di Jongke ke sini," jelas Taufiq soal keterlambatan itu kepada atasannya sembari menahan letih.


Muhammad Taufiq Hiayat memang seorang anggota polisi,  yang nasibnya kurang beruntung. Selain tak punya kendaraan, uang di saku juga pas-pasan. Itu sebabnya dia memilih berkaki ke Markas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu. Agar lekas sampai dia terpaksa berlari. Lantaran terlambat, dia haruslah menerima hukuman.   


Komisaris Besar (Kombes) Yulza Sulaiman, Direktur Sabhara Polda DIY memang berhak marah. Meski begitu, rasa penasaran sungguh menggangu. Benarkan anak buahnya begitu miskin sampai harus berlari 7 KM ke kantor. Jika itu benar terjadi, nasib Taufiq memang memelas. 


Naluri polisi dengan tiga melati di pundaknya ini menyala. Bersama anggota polisi lain, Yulza mengintai Taufiq.  Dan betapa kaget Yulza melihat kenyataan ini dengan mata kepalanya sendiri. Anak buahnya, Bripda Taufiq tidur di bekas kandang sapi. Bersama keluarganya di situ. Tempat itu sungguh tak layak dihuni. Silahkan membayangkan seberapa pahit hidup Taufiq Hidayat. 

 Kisah Nyata Kisah Para Polisi Jujur


Kisah miris Bripda Taufik ini menyentuh nurani banyak orang. Cerita nyata ini ditulis banyak media. Menyebar cepat lewat media sosial dan membangunkan kesadaran orang ramai tentang nasib polisi kita. Di tengah hinggar binggar berita kurang sedap tentang seorang petinggi polisi belakangan ini, kabar tentang Taufik itu sungguh memilukan. 


Dan nasib pilu itu berhulu dari cara kita menghargai mereka yang bergelut di profesi ini. Jangankan kaya, menjadi polisi seperti mengubur mimpi hidup berkecukupan. Lihat saja besaran gaji polisi di bawah ini. 


Seorang anggota polisi dengan pangkat terendah cuma mengantongi uang Rp 1.476.600 per bulan. Jumlah ini memang masih lebih baik. Tahun lalu gaji polisi berpangkat Bhayangkara Dua ini cuma Rp 1.393.000 per bulan.

Kisah Nyata Kisah Para Polisi Jujur


Dan bukan cuma polisi berpangkat rendah yang bergaji kecil. Seorang polisi dengan pangkat tertinggi, uang yang dibawa ke rumah juga tak banyak. Dengan bintang empat di pundak, polisi berpangkat jenderal menerima gaji terendah Rp 4.438.200 atau tertinggi Rp 5.025.000. Tak sebanding dengan kilau bintang-bintang di baju seragam itu. 


Dan janganlah coba membandingkan penghasilan para penegak hukum Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Dekan Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim, Semarang, Suparmin, menyimpan angka-angka soal gaji ini. 


Bacalah uraian berikut ini. Polisi dengan pangkat terendah di Thailand bisa membawa pulang Rp 5 juta per bulan. Sama nilainya dengan gaji polisi bintang empat di Tanah Air. Singapura punya cerita lain lagi. Gaji polisi di negara ini paling rendah sebesar Rp 16 juta per bulan. 

Bahkan dengan Malaysia, kehidupan ekonomi polisi Indonesia bagaikan bumi dan langit. Negeri Jiran ini mengganjar gaji terendah polisi sebesar Rp 6 juta per bulan, tiga kali lipat dari gaji polisi kita pada level yang sama. Seorang polisi bintang 4 diganjar gaji Rp72 juta sebulan. (Dream)

Uang Tak Buat Gelap Mata ... Jika Jujur
comments

0 Response to "Kisah Nyata Kisah Para Polisi Jujur"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel