Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Hal Keharmonisan Financial Pasangan Muda Dari Pernikahan

Dalam rumahtangga tentu dapat sejalan untuk mengelola keuangan rumah tangga (finansial rumah tangga) adalah kunci untuk mencapai ketenangan dan tujuan masa depan. Bedakan dengan jelas antara Kebutuhan (Primer) dan Keinginan (Sekunder/Tersier). Dahulukan Kebutuhan Wajib (makan, tagihan, tempat tinggal, cicilan utang). Keharmonisan bukan berarti tidak adanya konflik sama sekali, tetapi bagaimana pasangan dapat mengelola perbedaan dan masalah dengan kasih sayang, rasa hormat, dan tujuan bersama yang kuat.


Keharmonisan Financial Pasangan Muda/GettyImages


Dengarkan pasangan Anda dengan sepenuh hati, tanpa memotong atau menyiapkan jawaban saat mereka berbicara. Tunjukkan empati untuk benar-benar memahami perasaan mereka.

  • Metode Anggaran: Salah satu rumus yang populer dan efektif adalah Metode 50/30/20:
  • 50% untuk Kebutuhan Pokok (Tagihan, Cicilan Rumah, Makan, Transportasi).
  • 30% untuk Keinginan/Gaya Hidup (Hiburan, belanja non-pokok, makan di luar).
  • 20% untuk Tabungan, Investasi, dan Asuransi

Keharmonisan Financial Pasangan Muda/Phynart Studio/GettyImages


Luangkan waktu minimal 15-30 menit setiap hari untuk berbicara santai dari hati ke hati, bukan hanya membahas logistik anak atau tagihan. Jauhkan gadget. 

Bersikap jujur dan terbuka mengenai segala hal, mulai dari masalah keuangan (yang Anda tanyakan sebelumnya) hingga masalah pekerjaan, perasaan, atau kekhawatiran pribadi.


Pasangan Muda/Drazen_/GettyImages


Setiap bulan, luangkan waktu untuk meninjau catatan pemasukan dan pengeluaran. Identifikasi pos mana yang boros dan sesuaikan anggaran untuk bulan berikutnya. Sisihkan dana investasi dan tabungan di awal setelah menerima gaji, bukan sisa dari pengeluaran.. Berikut empat langkah penting untuk menciptakan keharmonisan finansial dalam pernikahan:

1. Miliki Komunikasi Yang Terbuka

Saat konflik terjadi, selalu ambil inisiatif untuk meminta maaf lebih dulu atau mengajak bicara untuk mencari solusi, alih-alih mempertahankan ego masing-masing. Bangun rasa percaya diri dari sikap sang suami kebiasaan jujur dan terbuka mengenai kondisi keuangan masing-masing agar tidak ada kesalahpahaman di kemudian hari.

2. Atur Keuangan Bersama

Suami dan istri harus bekerja sama sebagai tim. Suami sebagai kepala keluarga dan istri sebagai ibu rumah tangga (atau sebaliknya, tergantung kesepakatan) memiliki peran yang setara pentingnya dalam mengurus rumah tangga dan anak-anak. Susun prioritas keuangan berdua mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga keputusan besar seperti membeli atau menyewa rumah. Menyimpan rahasia dapat menumbuhkan kecurigaan dan mengikis kepercayaan. Jika ada masalah, bicarakan bersama.

3. Punya Nilai Sesuai Budaya dan Keluarga

Akui dan hargai usaha sekecil apa pun yang dilakukan pasangan (misalnya, ucapan terima kasih karena sudah mencuci piring atau bekerja keras). Penghargaan meningkatkan rasa dicintai.. Tentukan pembagian tanggung jawab finansial yang disepakati bersama. Apakah suami menjadi penopang utama atau istri ikut berkontribusi, yang penting keduanya nyaman dan sejalan.

4. Hadapi Resiko Tak Terduga

Siapkan strategi menghadapi situasi seperti sakit, PHK, atau perubahan penghasilan agar kondisi keuangan tetap stabil. Hal ini penting terutama bagi pasangan dengan komitmen jangka panjang seperti KPR. Adapun dana yang harus disisihkan untuk kondisi tak terduga (sakit, perbaikan mendadak, PHK). Idealnya, siapkan dana darurat minimal 6 kali pengeluaran bulanan. Simpan di tempat yang mudah dicairkan, tetapi tidak mudah digoda untuk dipakai (contoh: rekening terpisah).

Id women
Id women PT. Berita Kapan Digital

Post a Comment for "4 Hal Keharmonisan Financial Pasangan Muda Dari Pernikahan"

Advertisment
Advertisment
Advertisement
Advertisement